Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 1% Lebih Karena Ada Aksi Jual Besar-Besaran
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 1% Lebih Karena Ada Aksi Jual Besar-Besaran
Equityworld Futures | Harga emas ditutup merosot pada perdagangan Kamis (25/7/2024) kemarin, karena aksi ambil untung masih terjadi setelah kenaikan emas baru-baru ini, di tengah tumbuhnya ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal II-2024.
Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas global ditutup ambles 1,38% di posisi US$ 2.364,5 per troy ons. Pelemahan ini memperpanjang derita emas. Harga sang logam mulai ambruk dua hari beruntun dengan pelemahan mencapai 1,9%.
Sedangkan pada perdagangan Jumat pagi hari ini Jumat (26/7/2024) pukul 06:00 WIB, harga emas dunia cenderung melanjutkan koreksinya yakni melemah tipis 0,06% ke US$ 2.363,11 per troy ons.
“Jelas ada aksi ambil untung, dipicu oleh melemahnya pasar ekuitas AS yang lebih dari sekadar aksi jual,” kata analis Marex Edward Meir, dikutip dari Reuters.
Emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$ 2.483,60 pada pekan lalu karena meningkatnya optimisme atas pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada pertemuan September mendatang.
Sementara itu mantan Presiden The Fed New York, Bill Dudley mengatakan The Fed harus memangkas suku bunga pekan depan, mengutip data ketenagakerjaan terkini.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 100% untuk pemangkasan suku bunga pada September. Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sebelumnya kemarin, Departemen Perdagangan AS melaporkan data awal produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% pada basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), lebih tinggi dari kuartal I-2024 yang hanya tumbuh 1,4%.
Angka awal PDB AS pada kuartal II-2024 ini juga berada di atas ekspektasi pasar sebelumnya yang memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam akan tumbuh 2%.
Laporan PDB terbaru menunjukkan bahwa dunia usaha terus berinvestasi dan konsumen masih mendorong pertumbuhan dengan belanja mereka, meskipun harga barang masih cenderung tinggi.
Ketika perekonomian Negeri Paman Sam terus berkembang dari April hingga Juni 2024, inflasi kembali mengalami tren penurunan dan tampaknya berada pada jalur yang tepat untuk semakin melambat menuju target yang ditetapkan oleh The Fed sebesar 2%.
Kini fokus investor tertuju pada data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) atau inflasi PCE pada hari ini untuk mengkonfirmasi spekulasi dimulainya penurunan suku bunga The Fed lebih awal.
“Pasar emas dan perak akhir-akhir ini mengalami kenaikan tajam… jadi kombinasi likuidasi jangka panjang dan aksi ambil untung dari kenaikan harga baru-baru ini memperburuk tekanan jual,” kata David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures, dilansir dari Reuters.
Di lain sisi, impor emas bersih China melalui Hong Kong merosot 18% pada Juni lalu dari bulan sebelumnya, menurut data Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, karena lonjakan harga emas baru-baru ini membebani permintaan perhiasan.
No Comments