Equityworld Futures | Harga Emas Lunglai Usai Keputusan The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Lunglai Usai Keputusan The Fed
Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu (18/6/2025), setelah The Fed mempertahankan suku bunga dan memberikan sinyal bahwa laju pemangkasan di masa mendatang akan lebih lambat dari yang diperkirakan pasar.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot turun 0,4% ke level US$3.374,75 per ons. Sementara kontrak berjangka emas malah naik tipis 0,03% ke US$3.408,10 per ons.
Harga emas sempat menguat setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50% dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan setengah poin persentase hingga akhir 2025. Namun, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell memupus optimisme awal pasar.
“Powell berulang kali menyatakan bahwa dengan tingkat pengangguran yang rendah dan stabil, The Fed dalam posisi yang baik untuk bersikap wait and see. Ia memberi sinyal bahwa pertemuan bulan September bisa jadi krusial, namun itu belum cukup untuk memuaskan pasar maupun harga emas yang berharap nada kebijakan yang lebih dovish,” kata analis logam independen Tai Wong.
Menurut Wong, harga emas perlu kembali menembus level US$3.400 agar tren bullish kembali mendominasi.
Meskipun The Fed masih mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin pada tahun ini, proyeksi jangka panjang kini lebih moderat. Pada 2026 dan 2027, pemangkasan hanya diperkirakan sebesar seperempat poin persentase per tahun.
Dalam pernyataannya, Powell menegaskan, proyeksi tersebut bisa berubah tergantung data ekonomi ke depan, khususnya inflasi. Ia menyebut adanya potensi ‘kenaikan inflasi yang signifikan’ dalam beberapa bulan mendatang.
Faktor Geopolitik
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, dirinya mungkin akan mengadakan pertemuan dengan pihak Iran untuk membahas konflik yang sedang berlangsung dengan Israel. Ketegangan geopolitik seperti ini biasanya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
“Tren global saat ini menunjukkan meningkatnya minat terhadap aset alternatif selain dolar AS, terutama yang tidak berada di bawah kendali otoritas eksternal,” ujar Managing Partner di Sprott Inc Ryan McIntyre.
Sementara itu, harga perak spot juga anjlok 1,5% menjadi US$36,70 per ons dan palladium turun 0,5% ke US$1.046,75 per ons. Sedangkan, platinum justru melonjak 4,3% ke US$1.319,03 setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak Februari 2021.
Dalam catatannya, Goldman Sachs menyatakan bahwa lonjakan harga platinum dan perak belakangan ini lebih didorong oleh spekulasi dan belum ditopang oleh faktor fundamental yang kuat.
No Comments