
Equityworld Futures | Harga Emas Diramal Melonjak hingga Level Ini
Equityworld Futures | Harga Emas Diramal Melonjak hingga Level Ini
Equityworld Futures | Harga emas diprediksi masih akan melonjak pada pekan ini. Di tengah ketidakpastian global yang kian memanas, baik perang dagang maupun geopolitik.
Harga emas ditutup melemah 0,47% di level US$ 3.327 pada perdagangan Kamis (17/4/2025). Pada pekan lalu, harga emas mencatatkan rekor tertingggi di level 3.357,5 pada 16 April 2025.
Analis komoditas keuangan Ibrahim Assuaibi menjelaskan, secara teknikal, harga emas diprediksi masih akan melaju kencang pada pekan ini. Dengan kisaran di resistance US$ 3.385 dan support di US$ 3.289. Bahkan, pada akhir April ini, harga emas diprediksi mencapai level US$ 3.400.
“Jika level ini tertembus, ada kemungkinan di Kuartal III bisa menembus US$ 3.600,” ungkap Ibrahim kepada Investor Daily, Minggu (20/4/2025).
Ibrahim menjelaskan, dari sisi perang dagang, meskipun pada pekan lalu Amerika Serikat (AS) telah menemui kesepakatan dengan Jepang dan Uni Eropa, tapi dengan China masih belum menemui titik terang. Bahkan, kedua negara malah melakukan serangan balik.
Menurut Ibrahim, laju harga emas akan sangat ditentukan oleh perang dagang AS-China. Terlebih, China mengancam akan menjual obligasi AS. Hal ini mengingat China merupakan 70% pemegang obligasi AS.
“Pasar akan sangat memperhatikan ini dan penjualan obligasi ini akan menjadi kartu penting melawan AS,” paparnya.
Pengakuan Powell
Ibrahim mengatakan, dampak perang dagang yang terjadi ini bahkan diakui oleh Ketua The Fed Jerome Powell membuat pertumbuhan ekonomi di AS melambat. Hal itu membuat kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi sambil menunggu kejelasan mengenai perang dagang.
Pengakuan Powell ini, lanjut Ibrahim, akan memicu pelemahan dolar AS semakin dalam. Jika terakhir indeks terlihat berada di 99,1, maka diperkirakan menuju level 98. “Hal ini karena meskipun pengakuan Powell adanya perlambatan ekonomi, pihaknya tetap mempertahankan suku bunga tinggi,” jelasnya.
Sedangkan terkait tensi geopolitik, Ibrahim menjelaskan, perang di Timur Tengah masih akan berlanjut, terutama penyerangan Israel ke jalur Gaza, meski telah mencapai kesepakatan damai. Ditambah lagi adanya ketegangan menjelang babak baru pembicaraan nuklir antara Iran dan AS. “Jika terjadi kegagalan pembicaraan, tentu akan membahayakan situasi konflik di Timur Tengah,” ucapnya.
Untuk itu, Ibrahim menyarankan untuk para investor masuk ke emas di saat harga terkoreksi. Mengingat, masih terbuka peluang bagi investor untuk meraup keuntungan dari emas, mengingat harga masih akan naik.
“Meskipun demikian, pembelian emas tidak hanya untuk trading saja, tapi untuk jangka menengah dan panjang hingga 5 tahun juga pasti akan memberikan keuntungan,” tutupnya.
No Comments