
Equityworld Futures | Emas Tembus US$$3.051 Pasca Putusan Fed Tahan Bunga Acuan
Equityworld Futures | Emas Tembus US$$3.051 Pasca Putusan Fed Tahan Bunga Acuan
Equityworld Futures | Emas naik ke level tertinggi baru sepanjang masa karena para pembuat kebijakan memproyeksikan pertumbuhan yang melambat. Pada bagian lain inflasi menjadi jauh lebih tinggi. Gubernur The Fed Jerome Powell mengakui dalam sebuah konferensi pers bahwa tingkat ketidakpastian yang tinggi dari perubahan kebijakan Presiden Donald Trump.
Meski begitu, bank sentral tidak terburu-buru untuk menyesuaikan biaya pinjaman. Para pejabat dapat menunggu kejelasan yang lebih besar terkait dampak kebijakan-kebijakan tersebut terhadap perekonomian sebelum bertindak, katanya.
“Inflasi telah mulai bergerak naik,” kata Powell, ”kami pikir sebagian sebagai respons terhadap tarif. Dan mungkin ada penundaan dalam kemajuan lebih lanjut selama tahun ini.” Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan federal fund di kisaran 4,25%-4,5%.
Dolar dan tingkat bunga surat utang Treasury menjadi lebih rendah kala Powell berbicara pada konferensi pers setelah keputusan suku bunga FOMC. Hal ini membantu mengangkat harga emas sebanyak 0,6% ke rekor US$$3.051,96 (sekitar Rp50,45 juta), melampaui catatan tertinggi sebelumnya yang terjadi Selasa waktu setempat.
“Pasar sejatinya memproyeksikan kebijakan moneter yang lebih longgar, namun The Fed memproyeksikan inflasi yang lebih tinggi,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities. Bullion biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga yang lebih rendah.
Keputusan untuk mempertahankan suku bunga tetap terjadi karena agenda kebijakan Trump. Di awal memerintah Trump terlihat ambisius dan sering kali tidak menentu. Hal ini menjadi tekanan tersendiri.
Rencana Trump yang selalu berubah-ubah untuk memungut tarif pada mitra dagang AS langsung memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi, berdampak pada inflasi — kombinasi yang dapat menarik para pembuat kebijakan ke arah yang berlawanan.
Mengingat ketidakpastian yang meningkat, “kami percaya bahwa investor harus memiliki alokasi 5-10% pada aset-aset riil, seperti komoditas, emas, infrastruktur, real estat, dan sumber daya alam,” ujar Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors.
Emas tercatat sudah mengalami kenaikan 16% tahun ini, memperpanjang kinerja kuat tahun lalu. Para investor berbondong-bondong membeli logam mulia demi keamanan di tengah-tengah prospek yang suram untuk ekonomi AS dan global. Beberapa bank besar telah menaikkan target harga dalam beberapa minggu terakhir.
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$3.047,93 per ons pada pukul 3:57 sore di New York. Perak, platinum, dan paladium turun.
No Comments