Blog

Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor 5 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Jatuh, Kenapa?

01:52 07 February in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor 5 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Jatuh, Kenapa?

Equityworld Futures | Harga emas dunia akhirnya melemah setelah terbang lima hari beruntun bahkan mencetak rekor terus menerus.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Kamis (06/02/2025) harga emas dunia melemah 0,34% ke angka US$2.855,28 per troy ons. Harga ini membuat harga emas mematahkan penguatan selama lima hari beruntun dari Kamis dan Jumat pekan lalu serta Senin, Selasa, dan Rabu pekan ini.

Sementara hari ini (07/02/2025) pukul 05:35 WIB, harga emas naik tipis 0,02% ke angka US$2.855,77 per troy ons.

Dilansir dari kitco.com, harga emas dan perak melemah pada perdagangan siang hari di AS, Kamis, seiring para trader jangka pendek melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah kenaikan baru-baru ini. Selain itu, pasar logam mulia juga tengah berkonsolidasi menjelang rilis salah satu data ekonomi terpenting AS, yaitu laporan ketenagakerjaan untuk Januari yang akan diumumkan pada Jumat pagi.

Data penting yang akan dirilis adalah laporan situasi ketenagakerjaan AS untuk Januari, dengan proyeksi pertumbuhan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls) sebesar 170.000, lebih rendah dibandingkan kenaikan 256.000 pada Desember.

“Ini mungkin kombinasi antara dolar yang lebih kuat, aksi profit taking, dan imbal hasil yang sedikit naik dari titik terendahnya,” kata Daniel Pavilonis, kepala strategi pasar di RJO Futures, kepada Reuters.

Menurut Bloomberg, “Angka payroll AS untuk Januari kemungkinan sulit dianalisis akibat dampak kebakaran hutan di Los Angeles dan cuaca dingin ekstrem di beberapa wilayah AS.”

Lebih lanjut, indeks saham AS bergerak mixed di tengah hari. David Morrison dari Trade Nation mengatakan dalam sebuah email, “Pemulihan pasar saham AS dari kerugian awal pekan ini terjadi karena dampak kejutan dari pengumuman tarif Presiden Trump mulai mereda.”

  • Ada kelegaan di pasar setelah ancaman tarif 25% terhadap impor AS dari Meksiko dan Kanada ditunda selama satu bulan.
  • Pengenaan tarif 10% terhadap China dinilai lebih ringan dibandingkan ancaman awal sebesar 60%.
  • China membalas dengan pembatasan perdagangan yang dijadwalkan berlaku minggu depan. Morrison menambahkan, “Ini memberikan jendela sempit untuk mencapai kesepakatan, karena Presiden Trump dan Presiden Xi diharapkan berbicara sebelum tenggat waktu tersebut.”

Target Harga Emas 2025

Dua raksasa perbankan global, Citigroup dan UBS, secara resmi menaikkan proyeksi harga emas mereka untuk 2025 pada Kamis. Hal ini terjadi di tengah lonjakan permintaan aset safe-haven yang didorong oleh proposal kebijakan domestik dan luar negeri Presiden Donald Trump yang penuh gejolak.

Citigroup menargetkan harga emas jangka pendek akan mencapai US$3.000 per ons dalam tiga bulan ke depan, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar US$2.800 per ons yang telah terlampaui minggu lalu.

Sedangkan rata-rata 2025: Target harga rata-rata untuk tahun 2025 direvisi naik menjadi US$2.900 per ons.

Sementara proyeksi 6-12 Bulan: Tetap di angka US$3.000 per ons tanpa perubahan.

Menurut para analis Citi, “Pasar bullish emas diperkirakan akan terus berlanjut di era Trump 2.0, dengan perang dagang dan ketegangan geopolitik yang memperkuat tren diversifikasi cadangan dan de-dolarisasi, serta mendukung permintaan emas dari sektor resmi pasar negara berkembang (EM).”

Citigroup menambahkan bahwa penguatan dolar AS mendorong bank sentral untuk meningkatkan kepemilikan emas guna mendukung stabilitas mata uang mereka sendiri. Investor juga diperkirakan akan terus membeli emas fisik dan Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis emas.

Terkait potensi dampak tarif Trump terhadap logam mulia, Citi memperkirakan ada peluang 20% bahwa emas akan dikenakan tarif global sebesar 10%. Namun, mereka tidak melihat kemungkinan emas termasuk dalam tarif menyeluruh pada kuartal kedua 2025 karena emas dianggap sebagai aset keuangan dan, dalam kasus koin emas AS, sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender).

Namun, Citi mengakui adanya risiko kenaikan premi harga emas di AS jika komunikasi awal tentang potensi tarif yang luas tidak secara eksplisit mengecualikan emas.

Demo Ewf

Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment