Blog

Equityworld Futures | Ada Kabar Baik dari AS, Harga Emas Dunia Berkilau

03:21 15 January in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Ada Kabar Baik dari AS, Harga Emas Dunia Berkilau

Equityworld Futures | Harga emas mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa setelah data inflasi AS menunjukkan hasil yang sedikit lebih lemah dari perkiraan. Hal ini memberikan harapan bagi investor bahwa Federal Reserve mungkin melanjutkan kebijakan penurunan suku bunga tahun ini, yang mendorong pelemahan dolar AS.

Berdasarkan data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan Selasa (14/1/2025) tercatat di US$2.677,16 per troy ons, menguat 0,56% dari posisi sebelumnya.

Sementara pada perdagangan pagi ini, Rabu (15/1/2025) pukul 7.15 WIB harga emas dunia tercatat di US$2.674 per troy ons, turun tipis 0,06%.

Data menunjukkan Producer Price Index (PPI) naik 3,3% secara tahunan pada bulan Desember, dibandingkan dengan kenaikan 3,4% yang diperkirakan oleh ekonom dalam survei Reuters.

“Data PPI yang lebih dingin mengejutkan indeks dolar AS, dan itu membantu pasar logam mulia, karena inflasi yang lebih rendah berarti The Fed mungkin dapat menurunkan suku bunga lebih cepat,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Indeks dolar AS (.DXY) turun 0,6%, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Investor kini menantikan laporan Consumer Price Index (CPI) pada hari Rabu untuk menganalisis arah kebijakan The Fed. Survei Reuters memperkirakan kenaikan tahunan sebesar 2,9%, dibandingkan dengan 2,7% pada November, serta kenaikan bulanan sebesar 0,3%.

“Kami perlu melihat kemajuan berkelanjutan pada inflasi untuk membangun kembali ekspektasi penurunan suku bunga,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

Data yang dihimpun oleh LSEG menunjukkan bahwa trader saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 29,4 basis poin pada akhir tahun.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas karena emas tidak memberikan imbal hasil.

Presiden AS terpilih, Donald Trump, akan kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari dan telah berjanji untuk memberlakukan tarif perdagangan. Para analis memperkirakan tarif tersebut dapat memicu perang dagang dan kembali meningkatkan inflasi.

UBS mencatat bahwa dolar AS yang lebih kuat dan imbal hasil AS yang tinggi kemungkinan akan menjadi hambatan bagi emas pada paruh pertama tahun ini. Namun, permintaan emas sebagai diversifikasi portofolio diperkirakan akan lebih dari cukup untuk mengimbangi hambatan tersebut.

Demo Ewf
Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment