Equityworld Futures | Konflik Ukraina-Rusia Bikin Cemas, Dongkrak Harga Emas
Equityworld Futures | Konflik Ukraina-Rusia Bikin Cemas, Dongkrak Harga Emas
Equityworld Futures | Harga emas dunia di pasar spot mencatatkan kenaikan dua hari beruntun. Hal ini menandai pulihnya harga emas setelah jatuh hampir 38% sepanjang paruh pertama November di tengah meningkatnya kekhawatiran geopolitik.
Mengacu data Refinitiv pada perdagangan Selasa (19/11/2024) harga emas di pasar spot berada di US$2.631,68 per troy ons, naik 0,7% dari posisi sebelumnya. Sementara pada awal perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2024) pukul 16.15 WIB, harga emas dunia tercatat di US$2.632,94 per troy ons.
Harga emas dunia menguat di tengah kekhawatiran eskalasi ketegangan geopolitik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui revisi kebijakan nuklir negara tersebut. Langkah ini meningkatkan ketakutan akan perang nuklir, mendorong investor beralih ke aset safe-haven seperti emas.
Doktrin nuklir tersebut “mengatur bahwa Federasi Rusia berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi agresi dengan senjata konvensional terhadapnya,” yang dianggap menciptakan “ancaman kritis terhadap kedaulatan atau integritas teritorial,” kata Dmitry Peskov, Sekretaris Pers Presiden Federasi Rusia, kepada TASS pada hari Selasa (19/11/2024).
Peskov juga menyatakan bahwa Rusia mengakui persetujuan Presiden AS Joe Biden atas pengiriman rudal ke Ukraina sebagai niat untuk memperpanjang konflik, yang tidak dapat diterima dan dapat memicu perang dunia ketiga.
Persetujuan Putin untuk pembaruan doktrin nuklir ini tampaknya menjadi respons terhadap dukungan Amerika Serikat (AS) bagi kekuatan militer Ukraina dengan mengizinkan Kyiv menggunakan rudal ATACMS yang dipasok Washington untuk menyerang wilayah Kursk Rusia.
Menurut laporan media lokal RBC yang mengutip sumber dari Angkatan Bersenjata Ukraina, Ukraina telah meluncurkan rudal balistik ATACMS buatan AS ke Rusia. Secara historis, daya tarik safe-haven logam mulia seperti emas meningkat pada masa ketidakpastian atau risiko geopolitik yang meningkat.
Firma perbankan investasi terkemuka, Goldman Sachs, optimis terhadap harga emas untuk jangka panjang dan memperkirakan harganya akan naik menjadi US$3.000 pada tahun 2025 karena berbagai faktor pendukung.
“Pendorong struktural dari proyeksi ini adalah meningkatnya permintaan dari bank sentral, sementara peningkatan siklus akan datang dari aliran ke dana yang diperdagangkan di bursa karena Federal Reserve memangkas suku bunga.”
No Comments