Equityworld Futures | Emas Bikin Sport Jantung, Inflasi AS Landai Harga Malah Jatuh 1%
Equityworld Futures | Emas Bikin Sport Jantung, Inflasi AS Landai Harga Malah Jatuh 1%
Equityworld Futures | Harga emas dunia terkoreksi kala inflasi konsumen Amerika Serikat melambat sehingga akhir dari tren suku bunga tinggi semakin mendekati ujung.
Berdasarkan Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada Rabu (14/8/2024) tercatat US$2.447,64 per troy ons, turun 0,71% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara di awal perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024) harga emas dunia dibuka stabil di US$2447,45 per troy ons.
Harga emas dunia melemah setelah komentar Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Selasa bahwa dia ingin melihat “sedikit lebih banyak data” sebelum dia siap mendukung penurunan suku bunga.
“Kita masih berada dalam lingkungan ketegangan geopolitik yang meningkat secara signifikan yang selalu menguntungkan emas,” kata Ben Hoff, kepala strategi komoditas di Societe Generale.
Harga konsumen AS naik moderat pada bulan Juli dan kenaikan inflasi tahunan melambat hingga di bawah 3% untuk pertama kalinya dalam hampir 3,5 tahun, membuka pintu lebih lebar bagi The Fed untuk memangkas suku bunga bulan depan.
Dalam 12 bulan hingga Juli, harga konsumen AS meningkat atau terjadi inflasi 2,9%, pertama di bawah 3% dan kenaikan terkecil sejak Maret 2021. Harga konsumen naik 3,0% secara tahunan pada bulan Juni.
Kenaikan biaya tempat tinggal sebesar 0,4% menyumbang hampir 90% kenaikan CPI. Biaya tempat tinggal, yang mencakup sewa, naik 0,2% pada bulan Juni. Harga makanan naik 0,2%, sesuai dengan kenaikan bulan Juni. Harga sewa dan makanan yang lebih tinggi dapat terus membebani pikiran para pemilih menjelang pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November.
“Laporan ini menunjukkan kemajuan berkelanjutan menuju sasaran inflasi Fed,” kata Scott Anderson, kepala ekonom di BMO Capital Markets. “Tidak ada yang dapat menghalangi Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan September, tetapi harapan pasar untuk pemangkasan yang lebih besar tampaknya masih jauh dari kenyataan.”
Data inflasi konsumen melengkapi data inflasi produsen yang ikut melambat. Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PPI naik 0,2%. Dalam 12 bulan hingga Juli, PPI meningkat 2,2% setelah naik 2,7% pada Juni.
No Comments