Equityworld Futures | Harga Komoditas Hari Ini (21/3): Emas Tembus US$2.200, CPO Menguat
Equityworld Futures | Harga Komoditas Hari Ini (21/3): Emas Tembus US$2.200, CPO Menguat
Equityworld Futures | Harga emas kembali menembus level US$2.200 per troy ouncew usai The Fed memutuskan menahan suku bunga acuan. Sementara itu, harga batu bara ditutup melemah dan CPO menguat.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (21/3/2024) harga emas spot menguat 0,73% atau 15,89 poin ke US$2.202,28 per troy ounce pada pukul 7.04 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka Comex kontrak Juni 2024 juga mengalami penguatan sebesar 2,06% atau 45 poin ke US$2.227,40 per troy ounce pada pukul 6.54 WIB.
Harga emas telah mencapai US$2.200 per ons untuk pertama kalinya setelah bank sentral AS mempertahankan prospek penurunan suku bunga sebanyak 0,75 poin persentase pada 2024. Hal ini menunjukan bahwa mereka tidak khawatir dengan kenaikan inflasi baru-baru ini.
Emas batangan telah melonjak tajam pada Maret 2024, mencatatkan serangkaian rekor tertinggi. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya ekspektasi terhadap kebijakan moneter AS yang lebih longgar. Kondisi ini biasanya menguntungkan logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Sebelumnya, Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan federal fund rate (FFR) di kisaran level 5,25%-5,5%.
Selain mempertahankan suku bunga, para pengambil kebijakan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir pada Rabu (20/3/2024) juga mengindikasikan pemangkasan suku bunga pada akhir 2024.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tetap membuka opsi tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Hal ini mengingat angka inflasi yang di atas perkiraan tidak mengubah tren pelonggaran tekanan harga secara perlahan di AS.
Powell mengatakan salah satu pertimbangan menahan suku bunga ialah karena The Fed menilai tidak tepat untuk menurunkan suku buga acuan FFR sampai adanya keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak mendekati target 2 persen.
“Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terhadap prospek perekonomian,” ujarnya dalam konferensi pers usai pertemuan.
No Comments