Blog

Equityworld Futures | Jatuh ke Bawah US$ 2,000, Harga Emas Diramal Masih Sulit Naik

01:28 15 February in Uncategorized
0 Comments
0

Equityworld Futures | Jatuh ke Bawah US$ 2,000, Harga Emas Diramal Masih Sulit Naik

Equityworld Futures | Harga emas menguat tipis setelah babak belur. Pada perdagangan Rabu (14/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,08% di posisi US$ 1992,39 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,01%. Kendati menguat, harga emas bertahan di bawah level US$2.000 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06:48 WIB Kamis (15/2/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,05% di posisi US$ 1993,39 per troy ons.

Harga emas bertahan di bawah level kunci US$2.000 per troy ons pada perdagangan Rabu setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong investor menurunkan taruhan terhadap penurunan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) lebih awal.

“Emas diperdagangkan lebih rendah karena panasnya data inflasi. Akan sulit bagi emas untuk menguat karena sebagian dari kenaikannya di atas US$2.000 disebabkan oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang akan dilakukan lebih cepat,” ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Berjangka, kepada Reuters.

Katalis bagi tren emas yang lebih rendah lagi adalah konfirmasi bahwa The Fed mungkin tidak dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, tambahnya.

Secara bulanan, inflasi bahkan meningkat 0,3% pada Januari 2024, dari 0,2% pada Desember 2023. Inflasi melonjak karena kenaikan harga di sektor perumahan dan makanan.
Inflasi inti yang tidak menghitung energi dan makanan mencapai 3,9% (yoy) pada Januari 2024 atau sama dengan Desember 2023.

Inflasi AS yang masih panas ini membuat pelaku pasar semakin pesimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga.

Saat ini para pelaku pasar memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2024, turun dari empat basis poin, sejalan dengan “dot plot” The Fed yang dirilis pada bulan Desember 2023. Bank sentral AS mungkin menunggu hingga Juni sebelum memangkas suku bunga.

Investor sekarang akan fokus pada data penjualan ritel dan indeks harga produsen AS yang akan dirilis masing-masing pada hari ini dan Jumat. Setidaknya lima pejabat The Fed juga akan berbicara minggu ini. Rilis data AS dan komentar pejabat The Fed bisa membuat harga emas terus bergerak volatile.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

No Comments

Post a Comment