Blog

Equityworld Futures | Emas Terjebak di US$ 4.000: Ini Dua Alasan Kunci Kenapa Harga Susah Naik Tinggi

01:13 03 November in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Emas Terjebak di US$ 4.000: Ini Dua Alasan Kunci Kenapa Harga Susah Naik Tinggi

Equityworld Futures | Harga emas bertahan di kisaran US$ 4.000 per ons setelah The Fed memangkas suku bunga 25 bps. Pasar menunggu sinyal lanjutan kebijakan Jerome Powell di tengah meredanya tensi dagang AS–Tiongkok.

Harga emas dunia mulai nyaman bergerak di kisaran US$ 4.000 per ons, meski sempat tertekan aksi jual. Pelaku pasar kini fokus menantikan sinyal baru dari Federal Reserve (The Fed) terkait arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat.

Mengutip Kitco News, pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektasi pasar. Namun komentar Ketua The Fed Jerome Powell menimbulkan keraguan akan kelanjutan siklus pemangkasan berikutnya.

Powell menegaskan bahwa pemotongan suku bunga ketiga berturut-turut di Desember belum tentu terjadi. Akibat pernyataan hawkish itu, ekspektasi pasar terhadap peluang pemangkasan turun dari 90% menjadi 63%, dan harga emas sempat terkoreksi ke US$ 3.900 per ons sebelum kembali menguat.

Ketegangan AS–Tiongkok Mereda, Daya Tarik Emas Melemah

Meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga menekan minat investor terhadap emas sebagai aset aman. Saat ini, harga emas berada di sekitar US$3.988 per ons, turun hampir 1% dalam sehari.

Menurut Philip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, emas masih punya peluang naik, tetapi butuh momentum kuat untuk menembus resistance di US$ 4.175 per ons.

“Data ekonomi yang lebih lemah bisa memaksa The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga. Itu akan menjadi katalis bagi emas untuk rebound,” ujarnya.

Prospek Konsolidasi Jangka Pendek

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, menilai tekanan jual belum mengubah prospek jangka panjang emas. Namun, ia memperkirakan harga akan berkonsolidasi terlebih dahulu.

“Powell, seperti banyak pihak lain, sedang ‘terbang buta’. Jadi kehati-hatian masih jadi kata kunci. Penutupan mingguan di atas US$ 4.000 sudah cukup positif untuk sentimen pekan depan,” katanya.

Aaron Hill, Kepala Analis Pasar di FP Markets, memperkirakan perdagangan akan tetap volatil karena pasar mencari keseimbangan antara prospek pemangkasan suku bunga dan meredanya risiko geopolitik.

“Selama harga emas bertahan di atas US$ 3.950, saya melihatnya sebagai peluang beli. Pembelian bank sentral dan kebutuhan hedging portofolio akan tetap menopang harga,” jelasnya.

Ketidakpastian Politik AS Bisa Topang Harga Emas

Lukman Otunuga, Analis Pasar Senior FXTM, menambahkan ketidakpastian politik di AS juga dapat mendukung harga emas. Pemerintah AS masih berjuang mengesahkan undang-undang pendanaan baru untuk menghindari shutdown terpanjang dalam sejarah.

“Secara teknikal, emas turun 8% dari rekor tertinggi, tapi masih naik 4% bulan ini. Resistance kuat di US$ 4.050 dan support di US$ 4.000. Arah breakout akan menentukan tren selanjutnya,” katanya.

No Comments

Post a Comment