Blog

Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Spot Jantung, Ini Proyeksi Terbaru dari Lembaga Dunia

02:43 10 November in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Spot Jantung, Ini Proyeksi Terbaru dari Lembaga Dunia

Equityworld Futures | Harga emas sedikit terapresiasi, meskipun kini masih berada di area sideaway. Harga emas menguat seiring melemahnya dolar, hingga kekhawatiran penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang terus berlanjut.

Pada perdagangan hari ini Senin (10/11/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,25% di posisi US$4.008,83 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (7/11/2025), harga emas dunia sedikit melonjak 0,53% di level US$3.998,72 per troy ons.

Harga emas sempat menyentuh level psikologis US$4.000 per troy ons tepatnya US$4.027,25 pada perdagangan intraday, sebelum akhirnya kembali ke US$3.900 per troy ons. Harga emas kini masih bertahan di area konsolidasi dan bergerak sideaway.

Harga emas naik pada perdagangan Jumat karena melemahnya dolar dan ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS menambah permintaan safe haven, sementara indeks Wall Street diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan yang tajam.

Pasar saham yang didominasi saham teknologi tetap bersiap untuk penurunan mingguan terbesarnya dalam tujuh bulan pada hari Jumat, karena investor khawatir tentang keberlanjutan reli saham kecerdasan buatan.

Sementara itu, pada perdagangan Jumat (7/11/2025), indeks dolar AS (DXY) turun 0,13% di level 99,60. Dolar AS (DXY) melemah, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

“Pergerakan harga baru-baru ini secara teknis menunjukkan bahwa kita mungkin mencapai batas bawah harga emas dan perak,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Emas dianggap sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian, dan sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguntungkan di lingkungan suku bunga rendah.

Dengan penutupan pemerintah AS yang menunda rilis laporan penggajian non-pertanian bulanan, para pedagang beralih ke data sektor swasta, yang menunjukkan hilangnya lapangan kerja pada bulan Oktober, untuk mengukur kemungkinan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Pasar sekarang melihat peluang 66% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, menurut perangkat FedWatch CME Group.

Sementara itu, China telah mulai merancang rezim perizinan logam tanah jarang baru yang dapat mempercepat pengiriman, meskipun kemungkinan besar tidak akan sepenuhnya mencabut pembatasan seperti yang diharapkan Washington, kata para pelaku industri.

“Meskipun gejolak dalam kebijakan perdagangan telah sedikit mereda, konflik-konflik tersebut belum sepenuhnya terselesaikan. Oleh karena itu, emas kemungkinan akan tetap diminati sebagai aset safe haven,” menurut catatan Commerzbank.

Sementara itu, permintaan emas fisik India tetap rendah karena harga yang fluktuatif membuat pembeli enggan membeli dan mendorong para pedagang untuk menawarkan diskon besar-besaran.

Demo Ewf
Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment