Blog

Equityworld Futures | Hore! Harga Emas Naik Tajam, Kembali ke Level US$ 2.000

02:30 16 February in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Hore! Harga Emas Naik Tajam, Kembali ke Level US$ 2.000

Equityworld Futures | Harga emas menguat pada awal perdagangan hari ini sejalan dengan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury AS setelah data ekonomi AS merosot.

Pada perdagangan Kamis (15/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,59% di posisi US$ 2004,09 per troy ons. Harga emas kembali di level psikologis US$2.000 per troy ons setelah sempat terlempar dari level tersebut pada dua hari sebelumnya.

Sementara, hingga pukul 06.25 WIB Jumat (16/2/2024), harga emas di pasar spot masih naik 0,01% di posisi US$ 2004,23 per troy ons.

Harga emas menguat pada perdagangan Kamis setelah data ekonomi AS yang lebih lemah mendorong dolar AS dan imbal hasil Treasury AS lebih rendah, sementara fokus pasar akan beralih ke komentar dari pejabat The Federal Reserve (The Fed) mengenai isyarat mengenai batas waktu penurunan suku bunga.

“Harga emas yang naik memanfaatkan momentum angka penjualan ritel yang secara mengejutkan lemah. Emas pun melonjak kembali ke atas US$2000,” ujar Tai Wong, seorang analis logam independen yang berbasis di New York, kepada Reuters.

Penjualan ritel AS turun lebih dalam dari yang diperkirakan pada Januari 2024. Penjualan ritel Januari 2024 turun 0,8%, jauh lebih buruk dibanding perkiraan penurunan 0,3% yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Kemudian dalam laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 8.000 menjadi 212.000 penyesuaian musiman.

Sementara itu, indeks dolar memperpanjang pelemahan dengan anjlok 0,41% di level 104,29 pada Kamis (15/2/2024). Dan imbal hasil Treasury AS 10 tahun tergelincir di level 4,23% setelah data tersebut dirilis, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi pembeli luar negeri.

Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank, mengatakan penggerak utama emas dalam jangka pendek adalah ekspektasi suku bunga, ada risiko bahwa emas akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek sampai The Fed benar-benar mengatakan sudah waktunya untuk menurunkan suku bunga.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed mungkin akan menunggu hingga Juni sebelum menurunkan suku bunga.

Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan Michael Barr pada Rabu mengatakan jalan kembali menuju inflasi 2% “mungkin akan menjadi jalan yang bergelombang”. Sementara itu, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee memperingatkan agar tidak menunda penurunan suku bunga terlalu lama.

Fokusnya sekarang adalah pada angka indeks harga produsen, yang akan dirilis pada hari Jumat. Setidaknya tiga pejabat Fed lagi dijadwalkan untuk berbicara akhir pekan ini.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

No Comments

Post a Comment