Blog

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Terbang 1% Lebih, Tertinggi 2,5 Bulan

00:41 19 October in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Terbang 1% Lebih, Tertinggi 2,5 Bulan

Equityworld Futures | Harga emas terbang di tengah memanasnya perang Israel vs Hamas. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (18/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.947,69 per troy ons. Harganya melambung 1,28%.

Penguatan ini membawa emas ke level tertingginya sejak 31 Juli 2023 atau 2,5 bulan terakhir. Penguatan sebesar juga kembali membawa emas ke dalam tren penguatan secara signifikan setelah jatuh pada awal pekan ini.

Harga emas masih menguat tipis pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (19/10/2023) pukul 05:40 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.950,19 per troy ons. Harganya menguat 0,13%.

Harga emas melonjak setelah terjadinya ledakan di rumah sakit di Gaza. Pengeboman ini membuat dunia banyak mengundang protes keras sehingga diyakini akan meningkatkan eskalasi perang Israel-Hamas.
Setidaknya 500 orang dilaporkan tewas dalam ledakan di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza sekitar pukul 19.30 pada Selasa (17/10/2023), serangan paling mematikan sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober.

Di tengah kabut perang, reaksi yang muncul beragam, dengan adanya penolakan tanggung jawab dari kubu Israel dan Palestina dengan latar belakang persaingan narasionlinedan disinformasi yang meluas.

Namun banyak yang enggan mempercayai klaim Israel bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ). Skeptisisme ini dipicu oleh kontradiksi antara tanggapan langsung dan tanggapan Israel di kemudian hari.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada malam ledakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sebenarnya telah terjadi lebih dari 51 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober. Lima belas petugas kesehatan telah terbunuh. dan 27 luka-luka.

Analis dari Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa, menjelaskan ketegangan di Timur Tengah akan berdampak positif ke emas melalui dua jalur.
Jalur pertama adalah meningkatnya permintaan aset aman seperti emas. Jalur kedua adalah memungkinkan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) untuk mengurangi hawkishnya.

“Kita melihat adanya risiko dari eskalasi perang yang semakin besar. Risiko tersebut mengurangi potensi kenaikan suku bunga. Jika ketegangan politik memburuk atau ada sinyal kebijakan dovis maka emas sangat terbuka untuk menyentuh US$ 2.000,” tutur De Casa, kepada Reuters.

Ketegangan politik juga menopang emas di tengah lonjakan dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Biasanya, emas langsung keok begitu dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Namun, kondisi tersebut tidak terjadi saat ini.

Indeks dolar AS menuat ke 106,55 pada perdagangan kemarin, dari 106,25 pada hari sebelumnya. Imbal hasil US Treasury juga melesat ke level tertinggi dalam 16 tahun ke 4,9%.

Analis Sprott Asset Management, Ryan McIntyre, memperkirakan emas bisa tembus ke level US$ 2.000 dalam waktu dekat jika eskalasi perang membesar.

“Jika The Fed menahan suku bunga atau mengisyaratkan kebijakan dovish maka itu akan dilihat hal yang positif buat pedagang emas,” tutur Mclntyre.
Namun, analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengingatkan emas bisa jatuh jika eskalasi perang melandai.

No Comments

Post a Comment