Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas, Ini Bocoran Kapan Harga Emas Cetak Rekor
Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas, Ini Bocoran Kapan Harga Emas Cetak Rekor
Equityworld Futures | Harga emas makin ambruk. Pelaku pasar juga memperkirakan butuh waktu lama bagi emas untuk menguat secara signifikan. Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Senin (25/9/2023), ditutup di posisi US$ 1.915,66 per troy ons. Harganya jeblok 0,48%.
Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 14 September 2023 atau delapan hari terakhir.
Harga emas sedikit membaik pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (26/9/2023) pukul 06:11, harga emas ada di posisi US$ 1.916,27 per try ons. Harganya menguat tipis 0,03%. Sepanjang September ini, harga emas sudah jatuh 1,24%.
Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, menjelaskan harga emas melemah karena sinyal kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih sangat hawkish. Kondisi ini membuat dolar AS melambung dan imbal hasil US Treasury terbang.
Indeks dolar terbang ke 105,99 kemarin atau posisi tertingginya sejak November 2022 atau 10 bulan terakhir.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun melesat ke 4,44% atau ada di level tertingginya sejak September 2007 atau 13 tahun terakhir.
Penguatan dolar AS membuat emas semakin mahal dibeli sehingga tidak menarik buat investasi. Logam mulia juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga tidak menarik saat imbal hasil US Treasury naik.
“Sinyal The Fed yang hawkish benar-benar menekan emas,” tutur Millman, dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, The Fed memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.
Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024.
Millman menjelaskan emas baru akan melonjak jika terjadi resesi global atau The Fed memangkas suku bunga. Skenario tersebut kemungkinan baru bisa terjadi pada 2024. Jika dua syarat ini terpenuhi bahkan harga emas bisa mencetak rekor baru.
“Proyeksi baseline saya memperkirakan harga emas akan mencapai rekor tertinggi pada 2024. Jika ada resesi ringan. The Fed kemungkinan akan segera memangkas suku bunga jika terjadi resesi,” imbuh Millman.
Data Refinitiv menunjukkan, harga penutupan tertinggi yang pernah dicatat emas adalah US$ 2.063,19 per troy ons pada 6 Agustus 2020. Rekor tertinggi kedua adalah pada 8 Maret 2022 yakni US$ 2.052,41 per troy ons.
Sebaliknya, analis dari Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa, memperkirakan harga emas bisa terlempar ke bawah US$ 1.900 jika The Fed menaikkan suku bunga acuan.
No Comments