Blog

Equityworld Futures | Breaking! Terbang Hampir 1%, Harga Emas Kembali ke US$ 1.900

01:48 24 August in Market Review
0 Comments
0

Equityworld Futures | Breaking! Terbang Hampir 1%, Harga Emas Kembali ke US$ 1.900

Equityworld Futures | Harga emas mulai berbalik arah dengan menguat sangat tajam. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (23/8/2023) ditutup di posisi US$ 1.914,31 per troy ons. Harganya melambung 0,89%.

Penguatan ini berdampak positif ke harga emas. Penguatan memperpanjang tren positif emas menjadi dua hari beruntun. Penguatan kemarin juga membawa emas kembali menembus level psikologis US$ 1.900 per troy ons. Harga emas sempat berkutat di level SU$ 1.800 selama lima hari pada periode 16-22 Agustus 2023.

Harga emas juga masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (24/8/2023) pukul 06:13 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.916,65 per troy ons atau menguat 0,12%.

“Emas sudah terlalu murah sehingga akhirnya menguat dengan sendirinya. Banyak investor yang melakukan bargain hunting dan short covering,” tutur analis RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip dari Reuters.

Penguatan emas ditopang oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta imbal hasil US Treasury. Indeks dolar AS ditutup di posisi 103,42 kemarin atau lebih rendah dibandingkan 103,56 pada hari sebelumnya.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun melandai tajam ke 4,19% pada perdagangan kemarin, dari 4,33% pada perdagangan hari sebelumnya.

Dolar yang melemah akan menguntungkan emas karena akan membuat harganya lebih terjangkau sehingga banyak yang beli untuk investasi.

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil seperti US Treasury sehingga imbal hasil yang melemah membuat emas menjadi menarik.

Melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury merupakan imbas dari stagnannya data ekonomi AS di sektor manufaktur.
S&P Global Manufacturing PMI Flash AS menunjukkan aktivitas manufaktur turun ke 47 pada Agustus dari 49 pada Juli.

Sementara itu, S&P Global Services PMI Flash juga diproyeksi melandai menjadi 51 pada Agustus 2023, dari 52,3 pada Juli .

Menurunnya aktivitas manufaktur AS menjadi harapan jika ekonomi AS tak melaju kencang sehingga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.

Survei CME’s FedWatch Tool menunjukkan 86,5% pelaku pasar meyakini The Fed akan menahan suku bunga pada September mendatang. Angka ini naik dibandingkan 85,5% pada hari sebelumnya. Sebanyak 13,5% memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga.

Investor kini menunggu pidato Chairman The Fed Jerome Powell akhir pekan ini. Powell, akan menghadiri Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari, yang diselenggarakan setiap tahun oleh The Fed wilayah Kansas City sejak 1981.

Simposium Jackson Hole adalah acara di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang paling mendesak saat ini.

Powell akan menyampaikan pidato tentang prospek ekonomi pada Jumat (25/8) di Jackson Hole.

“Publik memperkirakan Powell akan tetap memberikan pernyataan yang hawkish. Terlalu awal bagi Powell untuk mengisyaratkan pelonggaran kebijakan. Pelaku pasar kini lebih menunggu sinyal berapa lama suku bunga akan dipertahankan tinggi bukan lagi apakah suku bunga akan naik” tutur analis Daniel Ghali dari TD Securities.

No Comments

Post a Comment